Jakarta - Sosiolog dari Universitas Indonesia (UI) Thamrin Amal Tomagola menyatakan tidak akan melaporkan tindakan Juru Bicara Front Pembela Islam (FPI), Munarman, yang menyiramkan air dari gelas ke wajahnya dalam sebuah dialog di TV One, Jumat (28/6) pagi.
Dibanding melaporkan tindakan tersebut ke pihak kepolisian yang berakhir pada sanksi hukum, Thamrin lebih memilih untuk memberikan Munarman sanksi sosial.
"Biarkan sanksi sosial yang menghukumnya. Biar masyarakat yang menilai tindakan tersebut," kata Thamrin kepada SP, Sabtu (29/6) pagi.
Thamrin mengatakan, usai insiden tersebut banyak kalangan yang mendesaknya untuk memproses secara hukum tindakan Munarman.
Namun, dirinya tetap bersikukuh tak melaporkan mantan Ketua Yayasan Lembaga Bantuan Hukum Indonesia (YLBHI) itu. Selain ingin memberikan sanksi sosial, Thamrin beralasan masih banyak hal yang lebih penting lainnya yang harus dilakukan.
"Saya tak ingin melayani preman. Masih banyak hal yang lebih penting yang harus saya lakukan," katanya.
Seperti diberitakan, perilaku tak terpuji itu dilakukan Munarman ketika berdiskusi tentang pelarangan penyisiran tempat hiburan malam oleh organisasi massa jelang bulan suci Ramadan.
Acara dialog tersebut juga menghadirkan Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karo Penmas) Polri Brigjen Boy Rafli Amar lewat teknologi multimedia.
Aksi Munarman itu mendapat kecaman di dunia maya. Rekaman perbuatannya juga beredar luas di Twitter.