Aksi brutal geng motor yang meneror masyarakat dengan kekerasan dan tindak kriminal sebetulnya sudah berlangsung cukup lama di sejumlah daerah di Indonesia. Geng motor XTC alias Exalt to Coitus pimpinan Klewang, juga bukan kelompok pertama yang kerap membuat keonaran.
Anggota mereka bukan cuma laki-laki, tak sedikit pula remaja perempuan yang ambil bagian dalam sejumlah aksi kejahatan geng motor itu. Seperti pada Kamis 16 Mei 2013, polisi menangkap dua remaja putri anak buah Klewang. Mereka adalah UM (16) dan YE (15), anggota geng Ladies Sexy Road atau Laser.
Menurut UM, anggota geng motor Laser yang berada di bawah koordinasi geng Sinchan atau “Sindikat Hantu Nekat”, perempuan yang bergabung ada sekitar 100 orang.
Keduanya ditangkap karena terlibat dalam sejumlah aksi perusakan. Dalam keterangan kepada polisi, UM menceritakan kelakuan bejat Klewang. Bukan hanya aksi perampokan, perusakan, tapi juga perkosaan.
Bahkan yang lebih mengejutkan, setiap wanita yang ingin menjadi anggota geng motor khusus perempuan harus bersedia digauli Klewang. Ini sebagai syarat masuk lingkaran geng motor XTC. “Kalau cewek masuk geng Laser itu harus berhubungan intim dulu sama dia (Klewang). Ada teman yang sampai pacaran dengan Klewang itu,” katanya.
Sebelum kasus XTC melejit ke media, pada Februari 2012, publik juga sempat digemparkan dengan sebuah video pengeroyokan seorang remaja putri di Bali yang diunggah lewat jejaring sosial dan situs YouTube. Pelakunya adalah geng motor yang menyebut dirinya Cewek Macho Performance (CMP). Korbannya tak lain anggota geng itu sendiri berinisial KA, 16 tahun.
KA mengakui dia yang ada di video itu. Kejadian itu terjadi pada Desember 2011. Menurut KA, dia bergabung dengan geng itu sejak awal tahun 2012, sebelum dianiaya.
Adapun pelaku perbuatan itu adalah tujuh remaja yakni OK, yang menjadi Ketua CMP, kemudian OKK, MR, RNI, RNA, GD, dan WL. Mereka berusia 16 hingga 17 tahun dan sebagian besar sudah tidak bersekolah.
Kronologi peristiwa itu berawal ketika ia dijemput dua di antara pelaku dengan menggunakan sepeda motor untuk bertemu di sebuah lahan kosong di Denpasar. Di situlah dia diinterogasi soal jaket. Menurut KA, anggota geng itu tersinggung dan menganiaya karena menjadikan jaket geng CMP itu sebagai alas kaki.
Penganiayaan sepertinya telah direncanakan dengan adanya gunting dan botol bir yang sudah disiapkan sebelumnya. Untungnya, sebelum botol dipukulkan sudah ada ibu-ibu yang berteriak untuk menolongnya.
Menurut KA, video itu justru disebarkan oleh para pelaku dengan tujuan untuk mempermalukannya. Namun ternyata kemudian justru membuat kasus ini terungkap. KA sendiri sudah putus sekolah sejak kelas V SD.
Geng Nero, Neko-neko Keroyok
Selain CMP, pada tahun 2008 publik juga sempat digemparkan dengan aksi Geng Nero alias Neko-neko Keroyok, yang seluruh anggotanya masih duduk di bangku SMP. Serupa dengan kasus geng motor CMP, kebrutalan mereka terungkap dari laporan masyarakat setelah beredar rekaman aksi kekerasan Geng Nero di Gang Cinta, Desa Bajomulyo, Kecamatan Juwana, Pati, Jawa Tengah.
Dalam rekaman itu, korban Lusi, siswi kelas III SMP mendapat tamparan secara bergantian oleh anggota geng tersebut. Bahkan, korban diludahi pelaku.
Setelah kejadian itu, dia tidak pernah bertemu lagi dengan para penganiayanya tersebut. Dia pun hanya berani bercerita kepada ibunya. Namun, kisah penganiayaan itu pun akhirnya beredar setelah muncul rekaman video ponsel tersebut.
Korban lain adalah putri LK, warga Desa Growong Lor. Semula, dia tidak tahu bahwa anaknya telah menjadi korban Geng Nero. Salah seorang tetangganya yang justru menceritakan hal itu.
Berdasar informasi tersebut, dia lantas menginterogasi sang anak. Awalnya, anaknya itu tidak mau mengaku. Tapi, ditunjukkan video rekaman yang beredar di ponsel, akhirnya dia mau mengaku.
Berdasar rekaman tersebut dan pengakuan anaknya, LK melapor ke polisi. LK menceritakan, awalnya anaknya diundang dua teman sekolahnya ke suatu tempat. Tidak tahunya, dua temannya tersebut sudah dihajar Geng Nero.
Seorang anggota Geng Nero, Rt, mengaku melakukan penganiayaan karena ada masalah dengan korban Lusi. Lantas, dia menceritakan kepada ketiga rekannya sesama anggota Geng Nero. Atas cerita itulah, mereka lantas menghajar korban. Namun, Rt tidak menjelaskan apa masalahnya secara detail dengan korban.
Pelaku menjelaskan, rekaman video dibuat sekitar April 2008 di Gang Cinta. Dalam aksi itu, Rt mengaku tidak ikut memukuli korban. Yang menampar ialah Tk dan Yn. Keempat anggota geng tersebut tidak ingat berapa kali melakukan perbuatan serupa. Mereka juga tidak ingat lagi siapa saja yang menjadi korban. Mereka juga menolak menyebutkan pimpinan geng. Hanya dijelaskan bahwa anggota Geng Nero enam orang. Namun kemudian hanya tinggal empat orang. Dua orang lainnya sudah lebih dulu pindah, ke Bali dan Yogjakarta. Meski telah berkurang dua orang, geng itu tetap beraksi.